ISD BAB 3 : Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Individu adalah manusia yang hidup dan berdiri sendiri yang tidak memiliki peranan penting dalam lingkungan sekitarnya. Disamping itu, individu tersebut pasti akan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan itu merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang meliputi pertambahan ukuran tubuh. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang paling utama adalah genetik, karna genetik tersebut menentukan karateristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, sikap tubuh dll. Selain itu adanya faktor dari lingkungan seperti kelompok teman sebaya, kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan tempat tinggal, keluarga dll. Adapun pengertian keluarga yaitu kumpulan dari beberapa individu yang terikat oleh pertalian darah. Dimana peran keluarga tersebut adalah dapat mengatur keturunan, mengatur sosialisasi, mengatur pendidikan anak, pembentuk moral dan tingkah laku, dan sebagai pelindung keluarga itu sendiri. Jadi, dapat disimpulkan bahwa arti dari fungsi keluarga adalah segala hal yang tercipta dari keluarga itu sendiri yang berguna bagi kelangsungan kehidupan keluarga itu sendiri.
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi yang dapat menciptakan berbagai karateristik atau kepribadian suatu kelompok. Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu masyarakat industri dan non industri. Masyarakat industri lebih cenderung sederhana dan mandiri, sehingga akan banyak muncul kepribadian individu, dan itu terlihat jelas dalam aspek mata pencaharian masyarakat tersebut serta dimana mereka berada. Seperti pedagang kaki lima yang saling bersaing, sehingga terbentuklah cara/ciri khas tersendiri untuk menarik pelanggan. Sedangkan masyarakat non industri terbagi atas 2, yaitu primer dan sekunder. Kelompok primer ; sifat antar anggotanya terjalin intensif, lebih erat dan akrab, dan bercorak kekeluargaan berdasarkan rasa simpati yang kuat. Contohnya ; keluarga, kelompok belajar, kelompok bermain dan kelompok agama. Kelompok sekunder ; bersifat formal, rasa kekeluargaannya kurang, lebih mengutamakan keahlian tertentu dan bisa dibilang sedikit memaksa, namun hal itu semata untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati. Contohnya ; partai politik, himpunan, organisasi dll.
Hhmm... Bicara masalah urbanisasi, bisa kita lihat di indonesia sendiri. Dimana persebaran penduduk sangat tidak merata. Hal tersebut akan menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan bermasyarakat. Peningkatan penduduk kota sangat kontras dibandingkan penduduk di desa, tetapi tidak seimbang dengan fasilitas yang ada seperti lapangan kerja, penyediaan perumahan, keterbatasan ketersediaan pangan dll. Sehingga muncul lah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang disebut dengan urbanisasi. Adapun proses terjadinya urbanisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya faktor pendorong terjadinya urbanisasi yaitu, memiliki impian yang kuat untuk menjadi orang kaya, menganggur karna minimnya lapangan kerja di desa, merasa tidak cocok dengan budaya tempat asal, terbatasnya sarana dan prasarana di desa ataupun diusir dari desa asal. Sedangkan faktor penarik terjadinya urbanisasi adalah lebih banyaknya ketersediaan lapangan kerja di kota, kualitas pendidikan di kota jauh lebih tinggi dari pada di desa, sarana dan prasarananya pun lebih lengkap di kota, serta kehidupan di kota lebih bersifat modern. Terakhir, keuntungan dari urbanisasi tersebut adalah menambah wawasan warga desa, warga desa dapat memodernisasikan kehidupannya, kerjasama antar warga daerah terjalin baik, dan dapat mengimbangi kehidupan masyarakat kota dan masyarakat desa.
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi yang dapat menciptakan berbagai karateristik atau kepribadian suatu kelompok. Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu masyarakat industri dan non industri. Masyarakat industri lebih cenderung sederhana dan mandiri, sehingga akan banyak muncul kepribadian individu, dan itu terlihat jelas dalam aspek mata pencaharian masyarakat tersebut serta dimana mereka berada. Seperti pedagang kaki lima yang saling bersaing, sehingga terbentuklah cara/ciri khas tersendiri untuk menarik pelanggan. Sedangkan masyarakat non industri terbagi atas 2, yaitu primer dan sekunder. Kelompok primer ; sifat antar anggotanya terjalin intensif, lebih erat dan akrab, dan bercorak kekeluargaan berdasarkan rasa simpati yang kuat. Contohnya ; keluarga, kelompok belajar, kelompok bermain dan kelompok agama. Kelompok sekunder ; bersifat formal, rasa kekeluargaannya kurang, lebih mengutamakan keahlian tertentu dan bisa dibilang sedikit memaksa, namun hal itu semata untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati. Contohnya ; partai politik, himpunan, organisasi dll.
Hhmm... Bicara masalah urbanisasi, bisa kita lihat di indonesia sendiri. Dimana persebaran penduduk sangat tidak merata. Hal tersebut akan menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan bermasyarakat. Peningkatan penduduk kota sangat kontras dibandingkan penduduk di desa, tetapi tidak seimbang dengan fasilitas yang ada seperti lapangan kerja, penyediaan perumahan, keterbatasan ketersediaan pangan dll. Sehingga muncul lah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang disebut dengan urbanisasi. Adapun proses terjadinya urbanisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya faktor pendorong terjadinya urbanisasi yaitu, memiliki impian yang kuat untuk menjadi orang kaya, menganggur karna minimnya lapangan kerja di desa, merasa tidak cocok dengan budaya tempat asal, terbatasnya sarana dan prasarana di desa ataupun diusir dari desa asal. Sedangkan faktor penarik terjadinya urbanisasi adalah lebih banyaknya ketersediaan lapangan kerja di kota, kualitas pendidikan di kota jauh lebih tinggi dari pada di desa, sarana dan prasarananya pun lebih lengkap di kota, serta kehidupan di kota lebih bersifat modern. Terakhir, keuntungan dari urbanisasi tersebut adalah menambah wawasan warga desa, warga desa dapat memodernisasikan kehidupannya, kerjasama antar warga daerah terjalin baik, dan dapat mengimbangi kehidupan masyarakat kota dan masyarakat desa.
Komentar
Posting Komentar