ISD : Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Kita seorang manusia, hidup dalam suatu bangsa dan negara ini sebagai makhluk sosial. Dari awal kita dilahirkan kedunia sampai saat ini, kita berada dalam berbagai fase kehidupan. Dalam fase-fase kehidupan tersebut kita juga mengalami banyak penyesuaian, sosialisasi ataupun beradaptasi, baik dengan kita sesama manusia maupun dengan lingkungan dimana pun kita berada. Ketika proses penyesuaian berlangsung, kita akan banyak menemukan pengajaran baik dan buruk, perkelahian, perdamaian, bagaimana peduli dengan sesama, pertentangan, hormat-menghormati dan lain-lain.
Ngomong soal pertentangan, pertentangan itu biasanya terjadi karna faktor ketidakcocokan atau perbedaan kepentingan. Setiap orang ataupun kelompok pasti memiliki pendapat/kepentingan yang berbeda-beda. Yaa…harusnya hal itu kita jadikan sebagai pelajaran untuk saling menghargai/menghormati kepentingan yang lain. Tapi nyatanya, hal tersebut justru menjadi pemicu utama terjadinya pertentangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Yang akhirnya berdampak pada terjadinya prasangka diskriminasi dan ethosentris. Menurut saya, prasangka bisa diartikan sebagai suatu perasaan atau anggapan tentang suatu hal yang langsung disimpulkan/dikritik sendiri, padahal belum tahu pasti kebenarannya. Sedangkan diskriminasi itu…menurut saya lebih kepada perilaku/perbuatan yang membeda-bedakan seseorang ataupun kelompok, dengan cara menyisihkan atau mengucilkan mereka dari rutinitas sosialisasi dalam lingkungan.
Hal tersebut menyebabkan terciptanya golongan yang berbeda-beda. Setiap golongan tentu memiliki tujuan dan kepentingan yang sama. Maka dari itu terciptalah suatu integrasi, dimana unsur-unsur kebudayaan yang tadinya berbeda bisa menyatu, sehingga menjadi suatu kebiasaan bersama dalam kehidupan yang mereka jalani. Diantaranya ada integrasi sosial dan integrasi nasional. Menurut saya, integrasi sosial itu merupakan penyatuan unsur/kebudayaan yang berbeda dalam lingkungan sosial/masyarakat. Sedangkan integrasi nasional, menurut saya lebih kepada menyatunya segala aspek kehidupan ke dalam suatu wilayah, daerah, bangsa, ataupun lingkungan nasional.
Ngomong soal pertentangan, pertentangan itu biasanya terjadi karna faktor ketidakcocokan atau perbedaan kepentingan. Setiap orang ataupun kelompok pasti memiliki pendapat/kepentingan yang berbeda-beda. Yaa…harusnya hal itu kita jadikan sebagai pelajaran untuk saling menghargai/menghormati kepentingan yang lain. Tapi nyatanya, hal tersebut justru menjadi pemicu utama terjadinya pertentangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Yang akhirnya berdampak pada terjadinya prasangka diskriminasi dan ethosentris. Menurut saya, prasangka bisa diartikan sebagai suatu perasaan atau anggapan tentang suatu hal yang langsung disimpulkan/dikritik sendiri, padahal belum tahu pasti kebenarannya. Sedangkan diskriminasi itu…menurut saya lebih kepada perilaku/perbuatan yang membeda-bedakan seseorang ataupun kelompok, dengan cara menyisihkan atau mengucilkan mereka dari rutinitas sosialisasi dalam lingkungan.
Hal tersebut menyebabkan terciptanya golongan yang berbeda-beda. Setiap golongan tentu memiliki tujuan dan kepentingan yang sama. Maka dari itu terciptalah suatu integrasi, dimana unsur-unsur kebudayaan yang tadinya berbeda bisa menyatu, sehingga menjadi suatu kebiasaan bersama dalam kehidupan yang mereka jalani. Diantaranya ada integrasi sosial dan integrasi nasional. Menurut saya, integrasi sosial itu merupakan penyatuan unsur/kebudayaan yang berbeda dalam lingkungan sosial/masyarakat. Sedangkan integrasi nasional, menurut saya lebih kepada menyatunya segala aspek kehidupan ke dalam suatu wilayah, daerah, bangsa, ataupun lingkungan nasional.
Komentar
Posting Komentar