IBD : Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar yang kita bahas
kali ini adalah mengenai konsepsinya dalam kesusastraan. Dimana kesusastraan
ini sangat erat hubungannya dengan sastra dan seni. Dalam arti kesusastraan,
sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di
sini peran sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa
yang dijadikan sarana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Sedangkan seni adalah keahlian atau bakat dalam membuat karya yang bermutu
(dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari,
lukis, ukir, musik, dan lain-lain. Maka hubungan sastra dan seni dalam konsepsi
kesusastraan adalah bakat dalam proses pembuatan bahasa agar menjadi sesuatu yang
memiliki keindahan, halus dan bermutu, yang sesuai dengan perkembangan kemampuan
dan kepribadian secara manusiawi. Atau bisa diartikan, seni sastra adalah
proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi,
cerpen/novel, atau drama. Sehingga karya sastra pada dasarnya adalah sebagai
alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu
berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada
pembaca.

Ilmu Budaya Dasar tentang
kesusastraan ini mencakup tentang bahasa, dimana bahasa tersebut ada dalam
sastra yang merupakan aset terbesar dalam kesusastraan itu sendiri. Oleh karena
itu, kesusastraan ini juga mencakup puisi, prosa, dan lain-lain. Prosa itu
berbeda dengan puisi, karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta bahasanya lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Definisi dari
prosa itu sendiri ialah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris,
banyaknya suku kata, serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam
puisi. Sehingga prosa dapat dibedakan menjadi prosa lama dan prosa baru.
A. Prosa Lama
Yang termasuk prosa lama
diantaranya :
1) Hikayat
®
Adalah yang mengisahkan tentang kehidupan
raja-raja dewa-dewa. Dalam hikayat biasanya melukiskan kesaktian atau kehebatan
pelakunya.
2) Cerita-cerita Panji
®
Disebut juga hikayat yang berasal dari
kesusastraan Jawa yang berkisah tentang 4 kerajaan di pulau Jawa yaitu :
kerajaan Jenggala, Kediri, Ngurawan dan Singosari.
3) Cerita Berbingkai
®
Merupakan cerita yang di dalamnya ada pula
ceritanya. Cerita dalam cerita itu disebut cerita sisipan. Kadang kala cerita
sisipan itu di dalamnya ada pula cerita. Sehingga cerita berbingkai ini menjadi
cerita yang bersusun-susun.
4) Tambo
®
Merupakan cerita sejarah yang tidak sepenuhnya
mengandung kebenaran, karena dicampurkan dengan hal-hal yang tidak masuk akal.
5) Dongeng
®
Adalah cerita yang lahir dari khayalan
pengarangnya. Jadi dongeng bukan merupakan cerita yang benar-benar terjadi.
Menurut isinya dongeng dapat dibagi menjadi :
a. Dongeng yang lucu ialah cerita
yang menggelikan. Contoh: Si Kabayan, Abu Nawas, Jaka Kendil, Pak Belalang.
b. Fabel ialah dongeng tentang
binatang. Contoh: Buaya dan Kera, Si Kancil, Anjing yang Loba, Pelanduk Jenaka
c. Sage ialah dongeng yang di
dalamnya terkandung unsur sejarah. Contoh Lutung Kasarung, Damarwulan, Ciyung
Wanara, Angleng Darma.
d. Legenda ialah dongeng yang
mengada-ada dihitungkan dengan kenyataan dalam alam. Contoh: Gunung Tangkuban
Perahu, Si Malin Kundang Anak Durhaka, Nyai Rara Kidul, dll.
B. Prosa Baru
Bila dalam prosa lama kita dibawa
pada alam khayal atau santai, namun dalam prosa baru kita dibawa pada
peristiwa-peristiwa yang kita hayati dan alami tiap hari. Prosa baru dapat
dibedakan menjadi:
1) Roman
®
Merupakan cerita yang melukiskan sesuatu
kehidupan manusia, baik perbuatan lahir maupun peristiwa-peristiwa batinnya.
2) Novel
®
Bila dalam roman biasanya dikisahkan seluruh
kisah hidup tokohnya, dari masa kanak-kanak hingga dewasa sampai meninggal
dunia, tetapi dalam novel yang dilukiskan hanya sebagian dari hidupnya tokoh
cerita, yaitu bagian hidupnya yang merubah nasib tokoh tersebut. Bila roman
beraliran romantik, sedangkan novel beraliran ralisme(kenyataan),kadang-kadang
naturalisme(alamiah).
3) Cerpen
®
Adalah semacam cerita rekaan yang sering kita
jumpai pada media cetak. Dalam novel kritis (pergolakan) jiwa pelaku
mengakibatkan perubahan nasib, tetapi dalam cerpen kritis tersebut tidak harus
mengakibatkan perubahan nasib tokoh pelakunya.
4) Kisah
®
Dalam kesusastraan modern kisah sama saja dengan
cerita biasa, yaitu yang menceritakan tentang sesuatu hal baik benda hidup
maupun benda mati.
5) Biografi dan Otobiografi
®
Biografi merupakan catatan riwayat hidup yang
ditulis oleh orang lain. Otobiografi ialah catatan riwayat hidup yang ditulis
oleh diri sendiri.
6) Esai
®
Esai adalah suatu kupasan atau pembicaraan
tentang obyek kebudayaan atau seni. Peninjauan obyek itu sendiri pandangan
penulis esai tersebut, itulah sebabnya esai bersifat subyektif. Penulis esai
tidak menggubah sesuatu, ia hanya membicarakan suatu cipta hasil karya orang
lain.

Prosa fiksi merupakan prosa yang
bisa mengembangkan imajinasi manusia yang menyaksikan pertunjukan atau dari
bacaan (novel). Biasanya prosa fiksi dikemas dalam entuk buku dan tampilan
panggung (drama) atau bahkan sekarang sudah beranjak ke layar lebar, seperti
misalnya Lord of The Rings, Transformer, G.I.Joe, Harry Potter, Iron Man,
Surrogates dan masih banyak lagi film yang berawal dari cerita berupa novel
lalu kemudian diangkat ke layar lebar.
Nilai-nilai yang terkandung dalan
prosa fiksi yaitu :
1. Prosa fiksi memberikan
kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dalam membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana pengalaman yang dialaminya sendiri. Pembaca juga dapat
mengenal tokoh-tokoh aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi
2. Prosa fiksi memberikan informasi
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Dapat memberikan
informasi yang tidak ada di ensiklopedia. Didalam novel kita dapat mempelajari
sejarah atau laporan jurnalistik.
3. Prosa fiksi memberikan infomasi kultural
3. Prosa fiksi memberikan infomasi kultural
Dapat
menstimuli imaginasi,dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya
dari warisan budaya bangsa, misalnya novel Siti Nurbaya, dan lain-lain.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Dapat menilai
kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
Ada 2 contoh karya sastra, diantaranya :
1.
Mahabarata dan Ramayana
®
yang menceritakan kepahlawanan orang-orang
pandawa yang dengan gagah berani mempertahankan kebenaran karena rasa tanggung
jawab terhadap negara. Ramayana juga mengungkapkan rasa cinta kasih Rama dan
Sinta yang harus dibayar mahal ketika Sinta diculik Rahwana. Pengorbanan yang
diberikan Rama beserta bala tentaranya dalam merebut kembali Sinta.
2.
Hikayat Hang Tuah
®
yang menggambarkan betapa gagah dan berani dalam
menghadapi segala rintangan untuk mempertahankan negara yang dapat dihubungkan
dengan manusia dan tanggung jawab.

Seperti yang telah dibahas
diatas, Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan sangat berhubungan dengan puisi,
prosa, dll. Sebelumnya kita telah membahas tentang prosa, dan sekarang kita
akan membahas tentang hubungan Ilmu Budaya Dasar tersebut dengan pusi. Puisi adalah
seni tertulis dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan,
atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh
rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas penyair dalam
membangun puisinya, yaitu ;
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif
• Pengulangan
Adapun alasan-alasan yang
Mendasari Penyajian Puisi Dalam IBD, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi
dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam
sastra puisi disebut “Pengalaman Perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia
senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan
kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang
tethatas. Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan
kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting
untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang
masyarakat.
Dan ini adalah salah satu contoh
puisi karya Andrea Hirata, :
Seperti
Seperti puisi yang kautuliskan
Seperti nyanyi yang kaulantunkan
Seperti senyum yang kausunggingkan
Seperti pandang yang kaukerlingkan
Seperti cinta yang kauberikan
Aku tak pernah, tak pernah merasa cukup
Sumber :
Komentar
Posting Komentar