IBD : Manusia dan Cinta Kasih
A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Kita hidup didunia ini saling
memberi dan membutuhkan cinta kasih. Kita bisa hidup dan menjalani hidup karna
adanya cinta. Dari semenjak lahir ke dunia, kita dibesarkan dan berkembang
dengan cinta dan kasih sayang dari orang-orang disekitar kita. Kata “cinta” itu
sendiri bisa didefinisikan sebagai ungkapan kasih sayang terhadap sesuatu yang
berarti bagi kita, yang membuat kita tertarik akan suatu hal. Cinta itu
merupakan kekuatan tertinggi manusia, dimana konsepnya abstrak yakninya lebih
mudah dipahami dan dirasakan daripada dijelaskan. Tak ada yang bisa menjelaskan
tentang cinta. Karna cakupannya luas, dan siapapun berhal mengertikan cinta
sesuai apa yang mereka rasakan. Dimana cinta itu hidup, berkembang, nyaman, dan
saling mengerti.
Cinta itu dialami dan dirasakan
oleh siapapun terhadap apapun. Baik cinta terhadap Allah SWT, kepada sesama
manusia, pekerjaan, benda kesayangan, dan lain-lain. Dalam maknanya, cinta itu
bisa membuat seseorang melakukan apapun yang tidak biasa mereka lakukan. Dan
cinta itu merupakan semangad atau spirit terbesar dalam kehidupan seseorang
yang merasakannya. Cinta itu perasaan positif jika pengungkapannya tidak
berlebihan. Jadi, menurut saya cinta kasih itu adalah ungkapan perasaan suka,
sayang, dimana ada suatu ketertarikan dan mengekspresikan rasa sayang yang
bebas terhadap siapapun dan apapun yang mereka sayangi.
Pada hakikinya, cinta itu bisa
timbul karna terbiasa. Cinta akan saling
melindungi, dan secara sadar ataupun tidak sadar, cinta itu akan mengorbankan
apapun untuk yang dicintainya. Kemudian, cinta juga tak mengenal perbedaan.
Cinta itu indah, halus, dan membuat hati siapapun yang merasakannya nggak
karuan, dan sulit dijelaskan. Menurut saya, ada 3 unsur dalam cinta, diantaranya
:
1.
Keterbiasaan
2.
Kenyamanan
3.
Kebutuhan
Ketiga unsur tersebut saling
berhubungan, dan selalu hadir dalam cinta. Cinta itu bermacam-macam, salah
satunya ada yang namanya cinta segitiga. Suatu cinta segitiga adalah sebuah
hubungan romantis yang melibatkan tiga orang. Istilah ini dapat mengarah pada
dua orang yang berbeda terhubung secara romantis dengan orang ketiga, selain
itu juga berarti bahwa masing-masing orang memiliki hubungan sejenis dengan dua
orang lainnya. Hubungan ini bisa berupa persahabatan, cinta, keluarga (biasanya
saudara kandung), atau bahkan kebencian antar individu. Istilah "cinta
segitiga" berarti hubungan yang kurang bisa diterima oleh satu atau
beberapa orang yang terlibat. Biasanya, pada akhirnya seseorang akan terkhianati
pada cinta segitiga ini.
Cinta juga mempunyai tingkatan. Ada 3
tingkatan cinta yaitu tinggi, menengah, dan rendah :
1.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada tuhan.
2.
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri
atau suami dan kerabat.
3.
Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga,
kerabat, harta dan tempat tinggal.
B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Banyak yang menganggap bahwa
cinta itu tak perlu dihubungkan dengan agama. Padahal sebenarnya cinta itu
punya kaidah-kaidah tersendiri dalam agama. Ada aturannya dan tidak boleh
sembarangan. Di satu pihak, cinta banyak digumamkan lewat lagu dan organisasi
perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai
dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran
cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta
menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai
dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan
anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita
dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
1.
Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan
dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi
dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang
mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang
menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga
membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri
ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna
bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan
dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui
hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan
menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
Diantara gejala yang menunjukkan
kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat
terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan
baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. (QS,
al-Adiyat, 100:8)
2.
Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan
penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia
harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia
menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain,
bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu,
Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri,
seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan
usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam
memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan
dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu
adalah dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah
kepada orang-orang miskin dan tak punya dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri
sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian akan bisa
merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Al-Qur’an juga menyeru kepada
orang-orang yang beriman agan saling cinta-mencintai seperti cinta mereka pada
diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada
para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
3.
Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan
dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang,
keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang
primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu Istri-istri dan jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21). Dorongan seksual melakukan suatu
fungsi penting. yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat
dorongan seksual lah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan
bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal
mengenal, kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi
maju. Islam mengakui dorongan seksual dan tidak mengingkarinya. Jelas dengan
sendirinya ia mengakui pula cinta seksual yang menyertai dorongan tersebut.
Sebab ia merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak
ditentang ataupun ditekannya. Yang diserukan Islam hanyalah pengendalian dan
penguasaan cinta ini, lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cam yang sah,
yaitu dengan perkawinan.
4.
Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling
bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya
kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga
dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya
ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridho-Nya:
“Katakan1ah: Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS, Mi
Imran, 3:31).
Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang
mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan
lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada
sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab
dalam pandangannya semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi
dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan
kalbunya.
5.
Cinta kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus
Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua
setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi
manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagal sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar
beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang telah menanggung
derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam
tersebar di seluruh penjuru dunia. dan membawa kemanusiaan dan kekelaman
kesesatan menuju cahaya petunjuk.
Dan di antara manusia ada
orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya
(niscaya mereka menyesal).(2:165)
Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan
di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(3:14)
Katakanlah: “Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31)
Hai orang-orang yang beriman,
barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun
mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang
bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan
yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.(5:54)
Katakanlah: “Jika bapak-bapak,
anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan
Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik.(9:24)
Yang demikian itu disebabkan
karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan
bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.(16:107)
Dan ketahuilah olehmu bahwa di
kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa
urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu
cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta
menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka
itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,(49:7)
(Juga) bagi para fakir yang
berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena)
mencari karunia dari Allah dan keridaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
Dan orang-orang yang telah
menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka
(Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka
tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan
kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang
Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang
mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka
itulah orang-orang yang beruntung.
Dan orang-orang yang datang
sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, beri
ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari
kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap
orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun
lagi Maha Penyayang”.(59:8-10)
C. KASIH SAYANG
Kata kasih dan sayang itu
mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia
perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus
memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika
hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan
selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di
dunia sampai ajal menjemput. Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini
bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan
perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi
terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan
adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas
dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering
dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan
disayanginya.
Agar di dalam suatu keluarga bisa
tercipta rasa saling sayang dan mengasihi, maka masing-masing anggota keluarga
harus selalu berusaha menciptakan kebahagiaan bagi anggota keluarga yang lain.
Ibu memberi rasa sayang pada bapak dan anaknya, kemudian bapak mencurahkan
semua perhatian pada istri dan keturunannya. Sedangkan anak bisa memberikan
rasa cinta dan hormatnya pada kedua orang tuanya. Hal ini akan menyuburkan
perasaan saling terikat antara satu dan yang lain dan menjadi kesatuan yang tak
terpisahkan. Apa yang menjadi kesedihan bagi salah satu anggota keluarga, maka
akan menjadi kesedihan bagi semuanya. Demikian pula bila ada yang mendapat
kebahagiaan, maka semua bisa ikut merasakan kebahagian yang menjadi milik
bersama itu.
Ini semua bisa terlaksana bila
setiap anggota keluarga, terutama pihak orang tua bisa menjadi contoh dan
teladan yang baik bagi anaknya. Karena sang anak sejak dia lahir selalu ikut
orang tua, maka secara mental dia juga menjadikan orang tuanya sebagai panutan
dalam menjalani hidupnya.
Orang tua yang baik dan mengerti akan makna kasih sayang pasti akan mengajari anaknya tentang bagaimana cara mengasihi dan menghormati anggota keluarganya dan orang lain dalam hidup bermasyarakat. Dan yang tidak kalah penting adalah juga selalu berusaha menghilangkan rasa benci dan dendam bila terjadi permasalahan di antara mereka.
Orang tua yang baik dan mengerti akan makna kasih sayang pasti akan mengajari anaknya tentang bagaimana cara mengasihi dan menghormati anggota keluarganya dan orang lain dalam hidup bermasyarakat. Dan yang tidak kalah penting adalah juga selalu berusaha menghilangkan rasa benci dan dendam bila terjadi permasalahan di antara mereka.
D. KEMESRAAN
Membicarakan soal cinta dan kasih
sayang, tentu tak akan lupa dari kata yang satu ini “kemesraan”. Disaat seseorang
merasakan cinta, pasti kata kemesraan selalu membututi dari belakang. Menurut saya,
kemesraan merupakan ungkapan atau cara mengekspresikan rasa cinta dan kasih
sayang. Kemesraan itu terwujud saat kita menjalani hari-hari dengan orang-orang
sekitar kita, dimana kita memiliki perasaan cinta terhadapnya. Cinta yang berlanjut
akan menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan dapat menimbulkan
daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan, orang-orang dapat menciptakan
berbagai bentuk seni dengan kemampuan dan bakatnya. Mencintai itu akan
memberikan nilai hidup tersendiri, dan menjadi tolak ukur terpenting untuk
menjalani hidup kedepannya.
Dibawah ini adalah 1 contoh puisi
tentang kemesraan :
KEMESRAAN
Janganlah kau berlalu.
Tinggalkan aku sepi sendiri.
Biarkan aku dama bersamanya.
Merasakan cinta sesungguhnya.
Kemesraan ...
Datanglah malam ini.
Kembali melepas rindu.
Satukan asaku asanya.
Bercerita tentang cinta.
Kemesraan ...
kutulis puisi ini.
Kupersembahkan padamu.
Walau tak indah syair puisiku.
Inilah gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan lupakan aku.
Akankah tercipta kembali.
Kemesraan kita ...
Kebersamaan kita ...
Hari seindah dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta hatiku.
Janganlah kau berlalu.
Tinggalkan aku sepi sendiri.
Biarkan aku dama bersamanya.
Merasakan cinta sesungguhnya.
Kemesraan ...
Datanglah malam ini.
Kembali melepas rindu.
Satukan asaku asanya.
Bercerita tentang cinta.
Kemesraan ...
kutulis puisi ini.
Kupersembahkan padamu.
Walau tak indah syair puisiku.
Inilah gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan lupakan aku.
Akankah tercipta kembali.
Kemesraan kita ...
Kebersamaan kita ...
Hari seindah dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta hatiku.
E. PEMUJAAN
Pemujaan merupakan salah satu
manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti ,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Cinta kepada Rasul yang diutus
Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua
setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi
manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai
Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala
kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa manusia
dari alam kegelapan dan kesesatan menuju cahaya yang terang benderang seperti
saat sekarang ini.
F. BELAS KASIHAN
Belas kasih adalah kebajikan di
mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain
dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial
yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat,
masyarakat, dan kepribadian . Dalam surat Al –Qolam ayat 4, “maka manusia menaruh belas kasihan kepada
orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan
orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT”. Perbuatan atau sifat
menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi
untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas
kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan
terpujilah oleh Allah SWT.
G. CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih erotis yaitu kehausan
akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta
kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih
erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif
berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu ,
pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya
sementara. Kasih sayang yang bersumber dari cinta erotis (birahi) merupakan
sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya.
Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta, di
dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
Cinta kasih erotis apabila ia
benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang
sunguh-sunguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan
menerima pribadi orang lain(wanita ataupun pria). Hal ini merupakan dasar
gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah
memilih jodohnya sendiri, beda halnya dengan kebudayaan barat/ zaman sekarang,
gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Cinta kasih hanya di
anggap sebagai hasil suatu reaksi emosional dan spontan. Dengan demikian, bahwa
cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa
cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.
Sumber :
- http://onemandream.wordpress.com/2009/02/23/beberapa-ayat-al-quran-tentang-cinta/
- http://kalimatmotivasiku.blogspot.com/2012/10/arti-dan-makna-kasih-sayang-cinta.html
- http://dofadroid.blogspot.com/2012/04/ibd-manusia-dan-cinta-kasih.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta_segitiga
- http://sarahabibah.blogspot.com/2012/04/pengertian-belas-kasihan.html
- http://khairulumam-mams.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-cinta-kasih.html
- http://ubayotaku.blogspot.com/2012/04/pengertian-cinta-kasih-erotis.html
Komentar
Posting Komentar