Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan di Bidang Pariwisata



Pada tulisan kali ini, saya akan membahas tentang Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan. Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahi bangsa Indonesia kekayaan berupa sumber daya yang terdiri atas sumber daya manusia, alam, buatan dan lain - lain. Sumber daya alam dan buatan dapat dijadikan objek dan daya tarik wisata berupa keadaan alam, flora dan fauna, hasil karya manusia, serta peninggalan sejarah dan budaya. Kekayaan sumber daya yang dimiliki tersebut kemudian dapat dijadikan modal bagi pembangunan dan peningkatan kepariwisataan, dimana usaha untuk itu sudah sejak lama dikembangkan oleh Indonesia. Zaman sudah semakin berkembang, sehingga pengaruh – pengaruh barat pun tidak bisa dielakkan dari kehidupan rakyat, berbangsa dan bernegara ini. Sehingga nilai - nilai pancasila yang kita anut sudah tidak diindahkan lagi. Maka, dalam hal ini pemerintah pun semakin banyak melakukan peningkatan pembangunan, khususnya di bidang pariwisata yang tentunya tetap berlandaskan pancasila . Pembangunan tersebut dilakukan demi Indonesia yang aman dan damai, kesejahteraan rakyat, dan peningkatan mutu kebudayaan dan pariwisata.
A.      Apa pengertian Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan di Bidang Pariwisata?
Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunanyang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan danpenerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologinasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasarnegara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidupmanusia. Maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolak ukur penyelenggaraan negara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.
Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:
a. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga.
b. Sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial.
c. Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.
Berdasarkan itu, pembangunan ini diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga, pribadi, sosial, danaspek ketuhanan. Secara singkat, pembangunan ini bisa disebut juga sebagai upaya peningkatanmanusia secara totalitas.
Pembangunan memiliki arti yang luas, yaitu membangun masyarakat Indonesia seutuhnya. Pancasila dapat dijadikan paradigma pembangunan karena nilai-nilai pancasila dapat diterapkan dan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam pembangunan harus didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pada undang-undang alinea ke-IV telah tercantum tujuan dari Negara Indonesia, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencapai masyarakat adil dan makmur. Dan dalam upaya membangun Indonesia seutuhnya itulah diperlukan penerapan dari nilai pancasila.
Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir, atau jelasnya sebagaisistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi yang menganutnya.
Dapat disimpulkan bahwa, pancasila sebagai paradigma pembangunan di bidang pariwisata itu adalah pandangan, kerangka berpikir, landasan, atau acuan terhadap pembangunan di bidang pariwisata.

B.      Apa tujuan dari pembangunan di bidang pariwisata tersebut?
Bangsa ini tentulah sangat memiliki keanekaragaman budaya, sosial, keagamaan, wisata, dan kekayaan alam lainnya. Kekayaan sumber daya yang dimiliki tersebut kemudian dapat dijadikan modal bagi pembangunan dan peningkatan kepariwisataan, dimana usaha untuk itu sudah sejak lama dikembangkan oleh Indonesia. Banyak dari warga negara kita yang bahkan tidak peduli tentang wisata dan kebudayaan Indonesia sendiri. Mereka lebih membangga – banggakan budaya bangsa lain, kekayaan alam bangsa lain, tempat – tempat wisata bangsa lain dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit yang melenceng dari nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Terdapat kejanggalan pada kasus ini, dimana warga negara kita seperti tidak mau melestarikan budaya bangsa sendiri. Bahkan tidak peduli terhadap wisata – wisata dan kebudayaan sendiri. Maka dari itu, tujuan dari pembangunan di bidang pariwisata itu diantaranya adalah :
1.     Untuk menimbulkan kesadaran rakyat akan pentingnya mempertahankan nilai–nilai pancasila.
2.   Untuk menimbulkan kesadaran rakyat agar melestarikan kebudayaan, kekayaan alam, dan menjaga wisata – wisata yang ada di Indonesia.
3.  Untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata berdasarkan pancasila dan UUD1945 dalam wadah Negara kesatuan republic Indonesia yang merdeka, berdaulat, barsatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana peri kehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat,tartib, dan damai.
4.  Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara kesatuan repuplik Indonesia yang di dukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berahlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hokum dan kelingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.

C.      Apa contoh usaha peningkatan pembangunan dibidang pariwisata tersebut?
Untuk mewujudkan tujuan – tujuan diatas, tentunya harus dibutuhkan usaha-usaha dalam peningkatan pembangunan tersebut. Diantaranya :
1.       Penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan ketentraman masyarakat.
2.   Pengamalan pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan  bernegara.
3.       Sering melakukan kunjungan wisata dalam negeri.
4.       Mempelajari wisata kekayaan alam milik bangsa.
5.       Menjaga dan melestarikan tempat – tempat wisata dan warisan budaya bangsa.
Beberapa contoh usaha peningkatan pambangunan di bidang pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya :
1. KONFERENSI PARIWISATA NASIONALDESEMBER 2011 MARI ELKA PANGESTU Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
2. Dalam melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional di bidang Kebudayaan dan Pariwisata, sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), berkewajiban untuk melaksanakan tiga Agenda Pembangunan Nasional Tahun 2004-2009 yaitu; pertama, menciptakan Indonesia yang aman dan damai. Kedua, mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis. Ketiga, meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Untuk melaksanakan agenda pertama, strategi yang dilakukan adalah dengan membangun budaya berpikir positif, yang merupakan modal dasar dalam pengembangan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur dan pemahaman multikulturisme. Penuntasan proses modernisasi negara kebangsaan Indonesia dan masyarakat sipil. Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal, serta meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk-produk dalam negeri.
Strategi dalam melaksanakan agenda kedua adalah dengan terus-menerus melaksanakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa di lingkungan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian akan tercipta sistem pemerintahan dan biokrasi yang bersih, akuntabel, transparan, efisien, dan berwibawa, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik di bidang kebudayaan dan pariwista.
Strategi ketiga adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui peningkatan daya saing pariwisata guna meningkatkan penerimaan devisa. Oleh karena itu, kebijakan pariwisata diarahkan untuk meningkatkan efektivitas promosi dan pengembangan produk-produk wisata, serta meningkatkan sinergi jasa pelayanan pariwisata.
3.   Memasuki tahun ke-3 Kabinet Indonesia bersatu, pemerintah telah memutuskan berbagai sektor yang memiliki potensi produksi atau ekonomi, termasuk sektor pariwisata, untuk dipicu kinerjanya dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Dalam kaitan ini, secara khusus Wakil Presiden H.M. Jusuf Kalla, memberi perhatian khusus terhadap prospek pariwisata ke depan yang optimis semakin cerah. Untuk ini ia melihat bahwa tahun 2007 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia bisa mencapai 7 juta kunjungan.
Sebagai langkah dalam mewujudkan optimisme di sekitar pariwisata Wapres Jusuf Kalla pada 12 Pebruari 2007 memimpin langsung Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di gedung Sapta Pesona (Depbudpar) Jakarta yang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Kapolri, dan wakil dari kementerian lainnya seperti Departemen Dalam Negeri dan Departemen Luar Negeri. Hasil dari Rakortas sektor pariwisata itu telah menghasilkan kesimpulan telah menyetujui target kunjungan wisman tahun 2007 sebesar 6 juta kunjungan, untuk ini perlu didukung program khusus yang diberi nama Program Akselerasi Pariwisata Tahun 2007.

                Sumber :
                http://fhacink.blogspot.com/2011/10/makalah-panca-sila-sebagai-paradikma.html

                buku Pendidikan Pancasila tingkat universitas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinnamoroll

Resensi Novel Love, Edelweiss, and Me

Demand Paging