Sejarah Perkembangan Islam Di Indonesia

A.     PENDAPAT TENTANG WAKTU MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
1.      Pendapat 1 dikemukakan oleh Buya Hamka
®    Islam masuk ke indonesia abad ke 7 M.
Buktinya :  a. Berita dari Cina oleh Dinasti Tang
®    Abad ke 7 M sudah ada pedagang arab di Sriwijaya.
b. Sumber arab
®    Abad ke 7 M sudah ada pedagang arab di Sriwijaya, buktinya bangsa arab menyebut Sriwijaya dengan sebutan zabag/zabay.
2.      Pendapat 2
®    Islam masuk ke indonesia pada abad ke 13.
Sumbernya :  a. Marcopolo (saudagar Venesia)
®    Pada tahun 1892 didaerah Perlak (sumatra) suadh ada pemukiman islam.
b. Berita China oleh Ma Huan (sekretaris laksamana  Cheng Ho)
®    Pada tahun 1400, sudah ada pedagang islam di pesisir pantai utara pulau jawa.
c. Ibnu Batutah (saudagar maroko)
®    1345-1346 saat ia singgah di daerah sumatra, sudah ada kerajaan islam samudra pasai.
d. Ditemukannya makam islam
®    Fatmah binti Maimun di Leran, Gresik 1025 M
®    Sultan Malik AL Shaleh di Aceh, 1297 M
®    Maulana Malik Ibrahim, 1419 M

B.      PENDAPAT TENTANG SIAPA YANG MEMBAWA ISLAM KE INDONESIA
1.      Pedagang India / Gujarat
®  Dikemukakan oleh Snouck Hurgrohye dan Sucipto Wiljosuparto. Karena batu nisan Malik AL Shaleh sama dengan batu nisan yang ada di gujarat.
2.      Pedagang Arab / Mesir
®  Dikemukakan oleh Buya Hamka dan Alwi Shihab
Buktinya :  a. Mazhab yang berkembang di indonesia sama dengan Mazhab yang ada di Arab, yaitu Mazhab syafi’i.
Mazhabnya : syafi’i, hambali, maliki dan hanafi.
b. Gelar Malik yang dipakai oleh raja-raja Mesir juga dipakai oleh raja di Samudra Pasai.
3.      Pedagang Persia (Iran)
®  Dikemukakan oleh Husein Jayadiningrat.
Buktinya :  a. Gelar “syah” yang dipkai oleh raja-raja Iran juga dipakai oleh raja-raja Aceh.
b. Adanya upacara tabut di Pariaman, yaitu upacara memperingati meninggalnya Hasan dan Husein.

C.      JALUR MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA
1.      Jalur utara
= arab – damaskus – baghdad – gujarat (pantai barat india) – indonesia.
2.      Jalur islam
= arab – yaman – gujarat (pantai barat india) – sri lanka – indonesia.
                             
D.     FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN ISLAM BERKEMBANG
1.      Ajaran islam sederhana, sehingga mudah dimengerti dan dipahami.
2.      Syarat masuk islam sangat mudah.
3.      Agama islam tidak mengenal perbedaan kasta.
4.      Agama islam yang masuk ke indonesia disesuaikan dengan adat dan tradisi bangsa indonesia.
5.      Upacara-upacara keagamaan yang sederhana, mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya.
6.      Penyebaran islam dengan jalan damai.
7.      Runtuhnya kerajaan Majapahit dan Sriwijaya.

E.      SARANA PENYEBARAN ISLAM
1.      Perdagangan
2.      Perkawinan
®  Ex :  a. Raden Rahmat / Sunan Ampel menikam Nyai Manila.
b. Sunan Gunung Jati dengan Putri Kawungaten.
3.   Pendidikan
®  Melalui pondok pesantren yang tujuannya mencetak ulama.
Ex : pondok pesantren Sunan Ampel.
3.      Kesenian
®  Ex : Sunan Kalijaga menyebarkan melalui pertunjukan wayang.
4.      Wali songo
5.      Tasawuf
®  Ajaran islam yang sudah bercampur dengan mistik. Ahli tasawuf sufi. Tasawuf ini memunculkan ajaran pantheisme (bersatunya manusia dengan Allah).

F.       MUNCULNYA KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
Pengaruh agama islam yang tersebar dalam masyarakat indonesia semakin lama semakin kuat, dan melekat dalam kehidupan bangsa indonesia. Ajaran islam telah banyak mewarnai corak kehidupan dan cara berfikir masyarakat indonesia, baik dikalangan rakyat biasa maupun dikalangan para bangsaan.
Masuknya pengaruh islam dikalangan bangsawan mendorong tumbuhnya kerajaan-kerajaan islam di indonesia pada abad ke 13 M. Adapun kerajaan islam pertama di indonesia yang masuk islam adalah Samudra Pasai di Aceh. Munculnya kerajaan Samudra Pasai kemudian disusul dengan muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan islam lainnya di Nusantara.

G.     KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
1.      KERAJAAN SAMUDRA PASAI
      Kerajaan ini berada di daerah bekas wilayah perak sampai di tepi sungai pase yang bermuara diteluk Sumatra. Sultan yang berkuasa adalah Sultan Malik Al Shaleh.
      Sumber kerajaan ini adalah batu nisan Sultan Malik Al Shaleh yang bertuliskan angka 635 hijriyah atau 1297 M. Sultan Malik Al Shaleh adalah raja pertama kerajaan Samudra Pasai yang wafat pada tahun 1927 M. Penggantinya adalah putranya yang bernama Sultan Muhammad. Ia dikenal dengan nama Sultan Malik Al tabir.
      Sejak berdiri, kerajaan samudra pasai berkembang dengan baik. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor :
a.    Mundurnya kerajaan sriwijaya sbg pusat perdagangan yang menguasai selat malaka.
b.    Letak kerajaan samudra pasai sangat strategis dan baik, yakni berada di selat malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional.

2.      KERAJAAN ACEH
      Raja pertamanya adalah Sultan Ibrahim yang bergelar Sultan Alaudin Ali Mughayat Syah. Ibu kota kerajaan aceh adalah banda aceh. Sejak berdiri, kerajaan aceh berkembang dengan sangat baik. Hal itu disebabkan oleh letak kerajaan aceh yang sangat strategis, berada di selat malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional.
      Kerajaan aceh mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada waktu itu, kerajaan aceh berhasil meluaskan wilayah sampai ke beberapa tempat di semenanjung melayu.
      Untuk mengembangakan ekonomi perdagangannya, aceh menjalin kerjasama dengan bangsa lain. Selain itu, aceh juga maju dalam bidang ilmu pengetahuan. Kota banda aceh berperan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta pusat penyebaran agama islam. Kerajaan aceh banyak melahirkan karya-karya tulis tentang ajaran islam, terutama yang berisi tasawuf.
      Ketika bangsa-bangsa barat berusaha menjajah negara-negara islam, kerajaan aceh termsuk salah satu kerajaan islam didunia yang berhasil mempertahankan kemerdekaannya.

3.      KERAJAAN DEMAK
      Terletak di Jawa Tengah, yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500 M setelah melepaskan diri dari kerajaan majapahit. Keadaan majapahit pada waktu itu mulai melemah. Dibawah kepemimpinan Raden Patah, kerajaan Demak berkembang dengan baik. Kerajaan Demak berhasil menguasai daerah yang luas, antara lain; Jepara, Semarang, Tegal, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah lainnya dikalimantan.
      Kerajaan Demak memiliki peranan yang besar dalam penyebaran agama islam di indonesia. Dari Demak, agama islam tersebar ke daerah-daerah lain, baik dipulau jawa maupun dipulau lain seperti maluku dan kalimantan, seorang wali dari kerajaan Demak adalah Sunan Giri. Dia memiliki banyak murid yang berasal dari ternate dan ambon. Oleh karena itu, dari Demak agama islam tersebar ke maluku.
      Setelah Raden Patah wafat, terjadi pemberontakan kekuasaan. Setelah itu berkuasalah Pangeran Tranggana, menggantikan Pati Unus. Pangeran Tranggana bergelar sutan dan memimpin kerajaan Demak. Wilayah kekuasaannya meluas sampai ke jawa barat dan jawa timur.

4.      KERAJAAN PAJANG
      Penerus kerajaan Demak adalah kerajaan pajang. Kekuasaannya dipegang oleh Kaka Tingkir yang bergelar Sultan Adiwijaya. Sementara itu, Cirebon dan Banten memisahkan diri dari demak setelah terjadi kemelut. Pusat pemerintahan pajang berpindah ke daerah pedalaman dan akhirnya penyebaran islam meluas ke daerah pedalaman jawa tengah dan jawa timur.

5.      KERAJAAN MATARAM
      Kerajaan mataram merupakan penerus kerajaan demak, setelah pajang diserahkan ke mataram dan kekuasaanya dipegang oleh sriwijaya yang bergelar Penembahan Senopati.
      Pemberontakan-pemberontakan terjadi di Madiun, Ponogoro, Galuh, dan di Japara. Penembahan Senopati wafat pada tahun 1601 M. Jenazahnya dimakamkan di kota Gede, Yogyakarta. Ia digantikan oleh putranya yang bernama Raden Mas Jolang yang kemudian bergelar Panembahan Anyakrawati. Ia berusaha melanjutkan cita-cita ayahnya untuk menyatukan pulau jawa dibawah kekuasaan mataram. Setelah Panembahan Anyakrawati meninggal, ia digantikan oleh putranya yang bernama Raden Mas Rangsang yang kemudian bergelar Sultan Agung Hanyakrakusuma.
      Pada masa pemerintahan Sultan Agung, kerajaan mataram mencapai puncak kejayaanya. Wilayah kerajaan mataram meliputi jawa tengah, jawa timur, dan sebagian jawa barat.

6.      KERAJAAN BANTEN
      Pada tahun 1526, banten direbut oleh pasukan demak dibawah pimpinan fatahillah. Sejak itu, banten menjadi wilayah kekuasaan demak. Selain itu, fatahillah juga berhasil menggagalkan usaha portugis yang ingin membangun benteng di sunda kelapa.
      Banten kemudian dijadikan sebuah kerajaan dibawah perlindungan demak. Fatahillah diangkat menjadi rajanya. Pada tahun 1522, fatahillah menyerahkan kekuasaannya pada putranya yang bernama Hasanuddin, fatahillah kemudian menjadi raja cirebon.
      Ketika dikerajaan demak, terjadi kemelut perebutan kekuasaan yang berakibat dipindahkannya pusat kerajaan demak ke pajang, dan banten melepaskan diri dari demak. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1568. Sejak saat itu, kerajaan banten menjadi kerajaan yang mandiri.
      Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, banten mengalami kemajuan pesat. Kerajaan banten menguasai 2 pelabuhan penting, yaitu banten dan jayakarta. Kedua pelabuhan itu banyak dikunjungi oleh pedagang, baik para pedagang dari indonesia maupun pedagang dari bangsa-bangsa lain.

7.      KERAJAAN BANJAR
      Kerajaan banjar dipimpin oleh Raden Jamudera. Setelah masuk islam, Raja Jamudera bergelar Sultan Suryanullah. Perekonomian kerajaan banjar bergantung pada perdagangan. Pelabuhan banjarmsin terletak ditepi sungai barat. Kapal-kapal kecil maupun besar dapar berlabuh dipelabuhan itu. Kegiatan perdagangan juga dilakukan ke daerah pedalaman melalui aliran sungai barito. Hubungan perdagangan banjarmasin dengan pulau jawa cukup ramai. Berkembangnya perdagangan, mendorong kerajaan banjar semakin maju.
      Selain kerajaan-kerajaan islam tersebut diluar jawa berdiri pula kerajaan ternate dan tidore. Sultan ternate dan tidore sangat gigih mengusir para pedagang belanda dan portugis yang ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah.

H.     TOKOH-TOKOH PENYEBAR AGAMA ISLAM
                        Para pedagang yang berdagang di wilayah indonesia berperan ganda, selain mereka melakukan kegiatan berdagang juga menyebarkan agama islam. Selain para pedagang, para wali juga berperan mengembangkan islam di indonesia, diantaranya :
1.      Sunan Gresik
®      Semula Sunan Gresik bernama Syeh Maulana Malik Ibrahim yang berperan sebagai penyebar islam di Jawa Timur. Ia seorang murid yang terkenal yang kemudian menjadi raja kerajaan ternate.
2.      Sunan Ampel
® Nama aslinya adalah Sayyid Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat. Ia pernah ditugaskan oleh Raja Kertabumi mengajarkan agama islam pada para adipati dan pejabat di kerajaan majapahit. Karena keberhasilannya dalam membina akhlak para pejabat keraton, ia dikawinkan dengan seorang putri keraton. Ia dikawinkan denga putri Raja Kertabumi. Kemudian ia dikenal dengan Raja Kertabumi dan mendirikan pesantren Ampel Denta di Surabaya.
3.      Sunan Giri
® Nama aslinya adalah Raden Paku. Ia menge,bangkan ajaran islam dengan mendirikan sebuah pesantren di Gunung Giri. Selain menyampaikan ajaran islam di pesantren, Sunan Giri juga menyebarkan islam sampai ke madura.
4.      Sunan Bonang
® Nama aslinya adalah ibrahim. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel. Berikat pemdidikan yang diberikan oleh ayahnya tentang islam, Sunan Bonang menyebarkan islam di daerah Tuban.
5.      Sunan Kalijaga
® Nama aslinya adalah Raden Said. Ia berhasil menyebarkan agama islam di daerah demak. Penyebaran agamanya dilakukan melalui cerita-cerita dalam wayang kulit.
6.      Sunan Drajat
® Nama aslinya adalah Raden Syariffudin. Ia putra dari Sunan Ampel. Sunan Drajat dalam penyebaran agamanya dengan mengutamakan tindakan beramal shaleh.
7.      Sunan Kudus
® Nama aslinya adalah Jafar Sidik. Ia pernah menjadi senopati kerajaan demak sambil menyebarkan agama islam di lingkungan kerajaan.
8.      Sunan Muria
® Nama aslinya adalah Raden Umar Said. Ia menyebarkan agamanya dengan mendirikan pesantren di gunung muri.
9.      Sunan Gunung Djati
®    Nama aslinya adalah Syarif Hidayatullah. Ia menyebarkan agama islam di berbagai daerah di jawa barat. Sunan gunung jati adalah pendiri kesultanan cirebon.
     Demikianlah penyebaran agama islam yang dilakukan oleh para wali di indonesia. Selain itu, di indonesia didirikan pula berbagai organisasi masyarakat islam seperti Nahdatul Ulama, Muhammdiyah, dan Islam. Bahkan para cendikiawan muslim mendirikan sebuah wadah umat islam yang bernama ikatan cendikiawan muslim indonesia (ICMI).
     Umumnya organisasi-organisasi tersebut selain mendirikan pesantren dn sekolah-sekolah, para ulama berdakwah dalam rangka menyebarkan dan mengembangkan ajaran agama islam sampai sekarang.
            Berkat peran para pedagang, para wali dan para ulama di indonesia, rakyat indonesia sebagian besar memeluk agama islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinnamoroll

Resensi Novel Love, Edelweiss, and Me

Demand Paging